Mengenal Kelinci Cacingan dan Mengobatinya
Sering penyakit yang kita temui pada kelinci biasanya mati mendadak karena kembung, mencret dan scabies. tapi tahukah anda bila kelinci juga bisa terkena cacingan...ya cacingan, memang agak jarang mendengar hal tersebut tetapi setelah saya baca sana sini dan ternyata hal tersebut memang ada, percaya ataupun tidak kelinci juga bisa kena cacingan sperti halnya kita, mungkin ciri secara umum bisa dilihat dari kondisi kelinci yang selalu kurus badannya walaupun makannya luar biasa rakus, ataupun bobotnya yang tidak bertambah.nah kita simak ya beberapa penyakit cacingan yang terjadi pada kelinci saya mengutip ilmunya dari uraniwarabbit.blogspot :
Parasit internal yang bisa menyerang kelinci mencakup cacing dan protozoa (intracellular parasites)
Nematodes, berikut Mengenal Kelinci Cacingan dan Mengobatinya
Cacing
Trichostrongylidae -Cacing perut.
Kelinci terinfeksi pada saat memakan telur cacing. Cacing akan tumbuh di dalam perut kelinci. Penyebaran cacing ini biasanya tidak diiringi tanda apapun pada kelinci. Pada infeksi yang sudah parah, sulit menaikkan berat dan turunnya berat badan kelinci dapat terjadi. Penyembuhan bisa menggunakan Fenbendazole ( obat cacing tablet) selama 5 hari.
Passalurus ambiguus -Cacing kremi.
Biasanya ada di sekum atau pencernaan besar. Penyebaran cacing ini biasanya tidak disertai dengan tanda-tanda pada kelinci, walaupun pada penyebaran yang sudah parah. Penyembuhan: Piperazine di makanan atau minumannya; febendazole sebanyak 50 ppm di makanan selama 5 hari. Kelinci terinfeksi dari makanan dan minumannya. Spora cacing tersebar melalui urin dan dapat hidup berbulan-bulan. Cacing kremi kelinci adalah hal yang umum. Cacing ini tidak menular ke manusia. Penyakit ini dapat ditemukan bahkan di kelinci yang kebersihannya terjaga.
Taenia pisiformis, Taenia serialis, Cittotaenia variabilis -Cacing pita.
Cacing ini berada di pencernaan kecil, liver dan sambungan otot. Tanda-tandanya kehilangan nafsu makan, lesu ,membesarnya perut dan pembengkakan di balik kulit. Cacing pita tertular melalui makanan yang telah terkontaminasi telur cacing pita. Biang penularan pada kelinci adalah anjing. Jangan memberikan rumput yang berada dekat anjing kepada kelinci. namun cacing pita biasanya menjangkiti kelinci liar dan bukan kelinci rumahan.
Protozoa
Eimeria stiedae -(Juga dikenal sebagai Monocystis stiedae , Coccidium oviforme, dan Coccidium cuniculi). Penyakit ini menyerang hati. Tanda-tandanya biasanya tidak terlalu terlihat, yaitu kehilangan nafsu makan, bulu yang kasar, kehilangan berat badan, pembesaran pada perut, lesu, kesulitan bernapas dan diare. Parasit ini menyerang gati dan menyumbat saluran empedu dan tidak merusak pencernaan. Kematian terjadi pada kelinci anakan.Parasit dapat terditeksi melalui tes kotoran kelinci menggunakan cara direct smear.
Pengobatan menggunakan beberapa obat sampai kekebalan tubuh kelinci terbentuk.
Menjaga kebersihan kandang dapat menghilangkan atau meminimalisir adanya parasit. kelinci yang terkontaminasi dapat disingkirkan dari kandang. Hindari penularan melalui kotoran, makanan atau minuman. Kandungan amonia 10% dapat mematikan parasit. Anak-anak kelinci harus dipisahkan dari ibu yang terkontaminasi. Dan basmi hama, karena hama dapat menularkan parasit ini.
Eimeria irresidua, E. magna, E. media, E. perforans and others -Parasit ini menyerang saluran usus. Biasanya tanda-tandanya sulit di deteksi. Parasit ini tidak ada di dalam kotoran yang dimakan kelinci pada malam hari. Yang bisa terjadi adalah kehilangan berat badan pada kelinci atau sulit menaikkan berat badan. Tanda terparah adalah diare dengan adanya lendir dan darah. kelinci akan mengalami kehausan yang luar biasa. Kelinci akan mati karena dehidrasi. Pada infeksi yang parah, kelinci akan mati sebelum parasit berada dalam kotorannya.
Pengobatannya sama dengan pada penyakit hati.
Toxoplasma gondii (synonym: T. cuniculi) -Jarang ada pada kelinci, namun bisa terjadi jika hidup bersama kucing. Penularannya melalui kotoran kucing. Parasit berada di otak, getah bening, limpa, hati, ginjal, paru-paru, jantung dan mata. Gejala akut biasanya ditemukan di kelinci muda. Kehilangan nafsu makan tiba-tiba, demam tinggi dan meningkatnya kecepatan bernapas. kelinci akan mengeluarkan cairan pada saluran pernapasan. Menjadi lesu dan kadang kejang-kejang diikuti dengan kelumpuhan dan kematian bisa terjadi setelah 2 sampai 8 hari.
Yang biasanya terjangkit adalah kelinci tua. Biasanya kehilangan nafsu makan dan anemia, diikuti dengan kelumpuhan pada bagian belakang. Kelinci dapat mati atau sembuh total.
Penyakit dapat dideteksi melalu beberapa cara, yang diantaranya tes darah.
Walaupun obat-obatan digunakan, pengobatan kurang efektif. Kandang yang bersih adalah keharusan. Sebagian desinfektan kurang efektif, tapi panas dapat melumpuhkan parasit. Breed kelinci yang terbebas dari parasit. Penyakit ini dapat menular ke manusia.
berikut informasi yang saya kutip dari uraniwarabbit, kalau menurut saya alahkah baiknya mencegah dari pada mengobati, walaupun terlihat sepele kebersihan kandang dan sanitasi yang baik akan menghasilkan kelinci yang sehat. lebih baik lagi kalau bisa dibawa ke dokter hewan secara berkala untuk menjaga kesehatan kelinci tersebut, semoga bermanfaat
0 Response to "Mengenal Kelinci Cacingan dan Mengobatinya"
Post a Comment